penngbc – Pabrik garmen PT Anugerah Abadi Magelang (AAM) di Desa Girirejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, dilanda kebakaran hebat pada Minggu (8/12/2024). Kebakaran ini mengakibatkan seluruh aktivitas produksi terhenti dan 2.700 karyawan diliburkan hingga ada informasi lebih lanjut.
Kebakaran pertama kali dilaporkan sekitar pukul 12.15 WIB. Api dengan cepat menyebar dan menghanguskan hampir seluruh bangunan pabrik. Tim gabungan pemadam kebakaran dari berbagai wilayah dikerahkan untuk memadamkan api, yang baru berhasil dipadamkan sekitar lima jam kemudian pada pukul 17.00 WIB. Kendala utama dalam pemadaman adalah sumber air yang jauh meskipun terdapat sungai di sekitar lokasi. Hujan deras saat itu juga tidak membantu proses pemadaman.
Kebakaran ini menyebabkan seluruh aktivitas produksi terhenti. Barang-barang hasil produksi yang seharusnya dikirim pada hari Senin (9/12/2024) turut hangus dilalap api. Selain itu, mesin produksi dan bangunan pabrik mengalami kerusakan parah. Total kerugian masih dalam perhitungan, mencakup bangunan, mesin, dan material yang harus dihitung kembali.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang bersama Forkompinda memberikan dukungan penuh bagi PT Anugerah Abadi Magelang. Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, menyampaikan keprihatinannya atas dampak kebakaran ini terhadap nasib pekerja. Pihak perusahaan juga berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah ini dan bangkit kembali. Proses asuransi dan langkah-langkah pemulihan sudah mulai direncanakan untuk memastikan operasional dapat berjalan kembali.
Manajemen PT AAM mengatur kebijakan terkait kehadiran karyawan. Divisi Office, HRD, dan Accounting diminta masuk untuk koordinasi. Tim Exim dan PPIC akan diatur oleh kepala divisi, sementara divisi Cutting hanya bagian administrasi yang bertugas. Karyawan lainnya diliburkan hingga ada informasi lebih lanjut. Manajemen juga berupaya menjaga komunikasi terbuka dengan seluruh karyawan untuk memastikan tidak ada yang merasa terabaikan.
Pihak manajemen belum dapat memberikan estimasi kerugian akibat kebakaran ini, mengingat dampaknya yang cukup luas. Namun, langkah-langkah pemulihan sudah mulai direncanakan. Manajemen berkomitmen untuk memulihkan operasional sekaligus menjaga kesejahteraan karyawan di tengah musibah besar ini.
Kejadian ini menarik perhatian warga sekitar dan karyawan yang terdampak. Urip Pudjianto, warga Tempuran, mengaku prihatin dan berharap pihak perusahaan bisa segera bangkit. “Saya berharap pabrik ini segera pulih, karena banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sini,” ujarnya.
Dengan respons cepat dan komitmen dari manajemen PT AAM serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan pabrik garmen ini dapat segera bangkit dan beroperasi kembali.