penngbc – Marselino Ferdinan dipastikan absen saat Timnas Indonesia vs China dalam matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 5 Juni 2025. Pemain berusia 20 tahun ini menerima kartu kuning kedua saat Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3) malam WIB.
Akumulasi Kartu dan Dampaknya
Marselino sebelumnya telah mengoleksi satu kartu kuning saat Indonesia menghadapi Bahrain di matchday ketiga pada Oktober 20246. Sesuai regulasi AFC, akumulasi dua kartu kuning otomatis membuatnya diskors untuk satu pertandingan.
Kontribusi Marselino Sebelum Absen
Meski terkena sanksi, Marselino sempat memberikan kontribusi krusial dengan mengirimkan assist kepada Ole Romeny yang mencetak gol kemenangan Indonesia di menit ke-24. Kolaborasi keduanya, yang juga sama-sama bermain untuk Oxford United, menjadi kunci serangan Garuda. Sayangnya, absennya Marselino di laga vs China diprediksi akan mengurangi daya gedur lini depan Indonesia.
Posisi Klasemen dan Tantangan ke Depan
Kemenangan 1-0 atas Bahrain mengangkat posisi Indonesia ke peringkat keempat Grup C dengan 9 poin, sementara China berada di peringkat kelima (6 poin). Untuk lolos ke putaran berikutnya, Indonesia harus mempertahankan momentum dengan mengalahkan China di SUGBK. Namun, tantangan semakin berat tanpa Marselino, yang telah mencetak dua gol sebelumnya, termasuk brace melawan Arab Saudi pada November 2024.
Respons Pelatih dan Opsi Pengganti
Pelatih Patrick Kluivert belum memberikan pernyataan resmi terkait strategi penggantian Marselino. Namun, nama seperti Ivar Jenner dan Ricky Kambuaya disebut sebagai kandidat potensial mengisi posisi gelandang serang.
Jadwal Penting
Selain vs China, Indonesia masih akan menghadapi Jepang pada 10 Juni 2025. Hasil dari dua laga ini akan menentukan apakah Garuda berhak melanjutkan perjalanan menuju Piala Dunia 2026 atau harus puas berkompetisi di putaran keempat.
Absennya Marselino menjadi ujian bagi kedalaman skuad Indonesia. Namun, kemenangan atas Bahrain membuktikan bahwa Garuda tetap mampu bersaing meski tanpa pemain kunci.