penngbc.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyuarakan peringatan keras kepada Iran. Ia meminta pemerintah Iran untuk segera menyetujui kesepakatan nuklir sebelum “tidak ada lagi yang tersisa untuk dinegosiasikan”. Dalam wawancara dengan media nasional, Trump menyampaikan kekhawatirannya terhadap program nuklir Iran yang terus berkembang. Ia menilai Iran semakin dekat dengan penguasaan teknologi senjata nuklir, sehingga waktu untuk menyelesaikan diplomasi menjadi sangat terbatas.

Trump Kritik Pendekatan Biden

Trump secara langsung menuding Presiden Joe Biden gagal menekan Iran secara efektif. Ia menilai Biden membiarkan Iran memperluas program nuklirnya tanpa hambatan berarti. Trump juga menyoroti lemahnya sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan saat ini. Ia mengklaim bahwa pendekatan lemah hanya mendorong Iran untuk semakin berani. Menurutnya, Amerika harus bertindak cepat dan tegas agar bisa mencegah potensi konflik besar di Timur Tengah.

Iran Dituding Hanya Mengulur Waktu

Trump menuduh para pemimpin Iran menggunakan negosiasi sebagai alat untuk mengulur waktu. Ia menyebut Iran tidak pernah menunjukkan komitmen yang nyata terhadap kesepakatan. Ia percaya bahwa selama ini Iran terus memperkaya uranium sambil berpura-pura bersedia berunding. Trump memperingatkan bahwa jika Iran tidak segera mengambil keputusan, maka tidak akan ada peluang lagi untuk menciptakan kesepakatan damai.

Politikus AS Tanggapi Peringatan Trump

Beberapa anggota Partai Republik menyambut baik pernyataan Trump dan mendukung pendekatan keras terhadap Iran. Mereka menilai tekanan dan ancaman lebih efektif dibandingkan diplomasi tanpa syarat. Sementara itu, politisi Partai Demokrat mengkritik sikap Trump. Mereka menganggap retorika keras bisa memperburuk ketegangan global. Namun, mereka tetap mengakui bahwa perkembangan program nuklir Iran perlu mendapat perhatian serius.

Ketegangan Global Kian Meningkat

Pernyataan Trump meningkatkan ketegangan dalam diplomasi internasional slot deposit pulsa 10 ribu. Negara-negara Eropa, seperti Prancis dan Jerman, tetap mendorong pendekatan damai. Namun, tekanan dari Washington bisa memengaruhi arah kebijakan mereka. Jika Iran terus menolak kompromi, maka koalisi negara-negara barat mungkin akan mempertimbangkan tindakan yang lebih tegas. Situasi ini menempatkan dunia dalam posisi genting, terutama jika konflik terbuka menjadi pilihan terakhir.