penngbc – Persik Kediri harus puas bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 di Stadion Brawijaya, Jumat (24/11). Drama terjadi ketika mantan kapten Persija Jakarta, Marco Simić, mencetak gol bunuh diri yang mengubah jalannya pertandingan.
Jalannya Pertandingan
PSM membuka keunggulan lebih dulu lewat sundulan Yakob Sayuri pada menit ke-34 memanfaatkan umpan silang Wiljan Pluim. Persik membalas di menit ke-61 melalui tendangan keras Tavinho dari luar kotak penalti. Namun, nasib berbalik ketika Marco Simić, bek yang pernah memimpin Persija pada 2019, tanpa sengaja menyundul bola ke gawangnya sendiri saat berusaha menghalau umpan silang PSM (menit 77’). Skor 1-1 pun bertahan hingga akhir laga.
Simić: “Saya Bertanggung Jawab”
Marco Simić, yang menjadi pahlawan sekaligus “villain” dalam laga ini, mengaku menyesal atas insiden tersebut. “Ini kesalahan saya. Saya harus lebih waspada dalam situasi kritis seperti itu. Saya minta maaf kepada suporter dan tim,” ujar pemain asal Kroasia itu. Gol bunuh diri ini menjadi yang pertama bagi Simić sepanjang kariernya di Liga 1.
Reaksi Pelatih
Joko Susilo, pelatih Persik Kediri, menyayangkan kurangnya fokus tim di menit-menit akhir. “Kami seharusnya bisa meraih tiga poin, tapi kesalahan kecil merusak segalanya,” katanya. Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, memuji mental anak asuhnya: “Tim tetap solid meski bermain dengan 10 pemain setelah kartu merah Dody Ghozali (menit 85’).”
Statistik Pertandingan
- Penguasaan Bola: Persik 52% – PSM 48%
- Total Tembakan: Persik 14 (5 on target) – PSM 9 (3 on target)
- Pelanggaran: 16 (Persik) – 12 (PSM)
- Kartu Kuning: 4 (Persik) – 3 (PSM)
Klasemen Usai Laga
Hasil ini membuat PSM naik ke peringkat ketiga dengan 20 poin, sedangkan Persik tertahan di posisi kedelapan (15 poin). PSM akan menghadapi Borneo FC pekan depan, sementara Persik bertarung melawan Persebaya Surabaya dalam laga “Derby Jatim”.
Dengan insiden gol bunuh diri yang langka, pertandingan ini kembali mengingatkan betapa drama tak terduga sering menjadi bumbu utama kompetisi Liga 1.