penngbc – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Zulkifli Hasan/Menko Zulhas) menjamin stabilitas harga sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadan 1445 H, meski harga cabai rawit merah tercatat naik 12-15% akibat gangguan pasokan. Pernyataan ini disampaikan usai rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Asosiasi Pasar Tradisional di Jakarta.

Data Harga Terkini

Berdasarkan pantuan Kementerian Perdagangan per 14 Maret 2024:

  • Cabai rawit merah: Rp65.000–Rp78.000/kg (naik 15% dari pekan pertama Maret)
  • Beras medium: Rp10.300–Rp12.500/kg (stabil)
  • Minyak goreng curah: Rp14.000–Rp15.200/liter (turun 3%)
  • Daging ayam: Rp34.000–Rp36.000/kg (stabil)

“Kenaikan cabai bersifat sementara karena produksi sentra seperti Garut dan Tasikmalaya turun 30% akibat hujan lebat. Kami sudah koordinasikan dengan Kementan untuk percepat panen di daerah lain,” tegas Zulhas.

Strategi Penstabilan Harga

Pemerintah mengaktifkan tiga mekanisme antisipasi:

  1. Operasi Pasar (OP) cabai di 12 provinsi dengan harga Rp45.000/kg mulai 18 Maret
  2. Cadangan beras pemerintah (CBP) 1,2 juta ton untuk menjaga stok
  3. Pembatasan ekspor minyak goreng mentah (CPO) hingga Juni 202415

Bulog juga menyiagakan 2.450 mobil logistik dan 12 gudang strategis untuk distribusi cepat ke daerah rawan inflasi seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Respons Pelaku Usaha

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Abdullah Mansuri, mengapresiasi langkah pemerintah:

“Stok cabai di Pasar Induk Kramat Jati masih aman untuk 10 hari ke depan. Kami minta pembeli tidak panik karena kenaikan hanya terjadi di ritel, bukan tingkat grosir.”

Namun, pengusaha rumah makan di Bandung mengeluhkan dampak kenaikan cabai:

“Omzet kami turun 7% karena harus menaikkan harga sambal dari Rp5.000 ke Rp7.000 per porsi. Kalau ini berlanjut, kami terpaksa pakai cabai kering,” ujar Tati, pemilik RM Padang Sederhana.

inflasi-ramadan-terkendali-harga-cabai-terganjal-naik-15-zulhas-siapkan-3-langkah-darurat

Analisis Ekonomi

Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, memprediksi inflasi Maret 2024 akan berada di kisaran 0,25–0,3%:

“Kenaikan cabai berkontribusi 0,08% pada inflasi, tetapi efeknya terbatas karena porsi pengeluaran untuk cabai hanya 1,2% dalam keranjang inflasi.”

Dia juga mengingatkan potensi gejolak harga telur menyusul kenaikan 8% harga pakan ternak impor sejak awal Maret.

Pemantauan Lapangan

Tim Kemenko Perekonomian akan melakukan inspeksi mendadak ke 25 pasar tradisional di Jawa dan Sumatera mulai 18 Maret. Masyarakat bisa melaporkan ketidakstabilan harga melalui aplikasi Pantau Harga Kemenko atau hotline.

Daftar Daerah Prioritas Pengendalian Inflasi:

  1. DKI Jakarta
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Timur
  4. Sumatera Utara
  5. Sulawesi Selatan