PENNGBC – Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit pernapasan akut yang pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang berkisar dari flu biasa hingga kondisi yang lebih serius seperti pneumonia dan gagal ginjal. Mengingat risikonya yang tinggi, penting untuk memahami dan menerapkan strategi pencegahan untuk mengurangi penularan virus ini.

I. Mengenal MERS-CoV
a. Sejarah dan penyebaran MERS-CoV
b. Gejala dan komplikasi yang ditimbulkan
c. Cara penularan virus

II. Langkah Pencegahan Umum
a. Menjaga higiene tangan:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun selama minimal 20 detik.
  • Menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika air dan sabun tidak tersedia.
    b. Etiket batuk dan bersin:
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju saat batuk atau bersin.
  • Membuang tisu bekas dengan segera ke tempat sampah tertutup.
    c. Menghindari kontak dekat:
  • Menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan.
  • Menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan saat wabah terjadi.

III. Langkah Pencegahan Khusus untuk MERS-CoV
a. Menghindari kontak dengan unta:

  • Menghindari mengunjungi peternakan, pasar, atau tempat di mana unta dikumpulkan.
  • Tidak mengonsumsi daging unta yang tidak dimasak dengan baik atau susu unta yang tidak dipasteurisasi.
    b. Perlindungan bagi petugas kesehatan:
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi MERS-CoV.
  • Mematuhi protokol kontrol infeksi yang ketat di fasilitas kesehatan.

IV. Tindakan Proaktif saat Bepergian
a. Mengetahui situasi terkini:

  • Memeriksa peringatan kesehatan dari otoritas kesehatan lokal dan internasional sebelum bepergian.
    b. Vaksinasi:
  • Meskipun tidak ada vaksin untuk MERS-CoV, vaksinasi untuk penyakit lain seperti influenza dan pneumonia dianjurkan untuk mengurangi risiko komplikasi.
    c. Mencegah penularan saat kembali:
  • Memantau kesehatan sendiri selama 14 hari setelah kembali dari wilayah yang terkena MERS-CoV.
  • Segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala dan memberi tahu petugas kesehatan tentang riwayat perjalanan.

V. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
a. Kampanye informasi kesehatan:

  • Pemerintah dan organisasi kesehatan harus menyebarkan informasi tentang MERS-CoV dan cara pencegahannya.
    b. Kerjasama global:
  • Memperkuat sistem surveilans dan respons global untuk mencegah penyebaran penyakit lintas negara.

Kesimpulan:
Pencegahan MERS-CoV memerlukan tindakan terkoordinasi antara individu, komunitas, dan otoritas kesehatan. Dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat mengurangi risiko penularan dan melindungi kesehatan masyarakat. Kesadaran dan kesiapsiagaan adalah kunci dalam memerangi penyebaran MERS-CoV dan penyakit infeksi lainnya.

Referensi:

  • World Health Organization (WHO)
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
  • Kementerian Kesehatan

Artikel di atas disusun dengan mempertimbangkan langkah-langkah preventif yang disarankan oleh lembaga kesehatan global dan ditujukan untuk edukasi masyarakat. Selalu penting untuk memeriksa informasi terkini dari sumber yang terpercaya mengingat situasi kesehatan publik dapat berubah dengan cepat.