Tesla terus mendorong Panasonic untuk meningkatkan produksi baterai di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Tesla dalam mempercepat pencapaian target ambisius mereka dalam produksi kendaraan listrik. Dengan permintaan mobil listrik yang terus melonjak, Tesla tidak ingin produksi terhambat hanya karena pasokan baterai tidak mencukupi.

Elon Musk, CEO Tesla, secara aktif menekan mitra lamanya itu agar mempercepat ekspansi kapasitas produksi, khususnya di pabrik Gigafactory Nevada. Tesla meminta Panasonic menambah jalur produksi dan meningkatkan efisiensi operasional guna memenuhi kebutuhan baterai dalam jumlah besar. Melalui tekanan ini, Tesla ingin memastikan rantai pasok tetap stabil dan tidak menghambat pengiriman kendaraan ke pelanggan.

Panasonic sebenarnya sudah mulai meningkatkan investasi mereka di AS. Namun, Tesla medusa 88 menilai peningkatan tersebut belum cukup untuk mengimbangi laju pertumbuhan produksi mobil listrik yang mereka lakukan. Karena itu, perusahaan otomotif asal Amerika ini terus mendorong Panasonic untuk bergerak lebih agresif.

Selain menuntut peningkatan kapasitas, Tesla juga mengembangkan teknologi baterai internal mereka sebagai langkah alternatif. Mereka menguji dan memproduksi baterai 4680 yang diklaim memiliki kapasitas lebih tinggi dan efisiensi lebih baik. Dengan begitu, Tesla tidak hanya mengandalkan Panasonic, tetapi juga membangun kemandirian teknologi di sektor kritis ini.

Tekanan Tesla mencerminkan betapa pentingnya peran baterai dalam revolusi kendaraan listrik. Perusahaan tidak sekadar menunggu, tetapi secara aktif mengatur ulang strategi rantai pasok agar bisa memenuhi permintaan global yang semakin besar. Dengan menekan mitranya dan mengembangkan teknologi sendiri, Tesla membuktikan keseriusannya dalam memimpin pasar kendaraan listrik dunia.