penngbc – AC Milan kembali mengecewakan pendukungnya setelah takluk 1-2 dari FC Porto di leg kedua babak 16 besar Liga Champions di San Siro. Kekalahan ini dinilai sebagai pengulangan kesalahan taktis yang sama seperti pertemuan sebelumnya, dengan Sergio Conceicao, pelatih Porto, disebut sebagai “aktor intelektual” di balik kelemahan Rossoneri.

Déjà Vu di San Siro

Milan tampil dominan dalam penguasaan bola (62%), tetapi kehilangan fokus di menit-menit kritis. Dua gol Porto tercipta dari kesalahan transisi bertahan Milan, mirip dengan kekalahan 0-3 di Liga Italia melawan Inter pekan lalu. Analis sepak bola Fabrizio Romano menyoroti pola serupa: “Milan gagal membaca tekanan tinggi Porto di sektor sayap, dan Conceicao memanfaatkan ini dengan sempurna lewat skema serangan balik.”

Pelatih Milan, Stefano Pioli, mengakui kelemahan timnya: “Kami harusnya belajar dari kekalahan sebelumnya, tapi hari ini kami justru mengulangi kesalahan yang sama. Itu tidak bisa diterima.”

Conceicao dan Strategi Penjebakan

Sergio Conceicao, pelatih Porto yang pernah membesut Inter Milan, diketahui memahami betul kelemahan Milan. Porto sengaja memancing tekanan tinggi Milan dengan membiarkan bek tengah Rossoneri membawa bola, lalu menyerang melalui kanan-kiri dengan kecepatan Evanilson dan Galeno. Gol pertama Porto (menit 34) lahir dari blunder Fikayo Tomori yang gagal mengantisipasi umpan terobosan Galeno.

“Kami tahu Milan sering lengah saat garis pertahanan maju. Tim saya dilatih untuk mengeksploitasi itu,” ujar Conceicao pascalaga.

Reaksi Fans dan Manajemen

Kekalahan ini memicu protes keras dari ultras Milan di luar San Siro. Spanduk bertuliskan “Basta errori ripetuti!” (Cukup kesalahan berulang!) terpasang di sekitar stadion. Sumber internal klub mengungkapkan, manajemen mulai mempertimbangkan perubahan skuat musim panas mendatang, dengan posisi bek tengah dan gelandang bertahan jadi prioritas.

Statistik Menohok

  • Milan telah kebobolan 9 gol dalam 4 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
  • Porto tak terkalahkan dalam 5 laga terakhir vs Milan (3 menang, 2 imbang).
  • 80% gol yang diterima Milan musim ini berasal dari kesalahan individu di lini belakang.

Masa Depan Pioli dan Pelajaran untuk Milan

Kekalahan ini meningkatkan tekanan pada Stefano Pioli, yang kontraknya hingga 2025. Direktur teknik Milan, Geoffrey Moncada, disebut sedang memantau sejumlah pelatih muda seperti Paulo Fonseca dan Thiago Motta. Namun, pelajaran terbesar bagi Rossoneri adalah perlunya konsistensi mental dan perbaikan sistem transisi, sesuatu yang telah dieksploitasi Conceicao dengan brutal.