penngbc – Tiga Rukun Tetangga (RT) di Bandung dilanda banjir setelah tanggul Sungai Rancasari jebol pada Kamis, 16 November 2017. Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak siang hari sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut Lurah Mekarjaya, Tati Rohayati, banjir yang melanda empat RT di Kecamatan Rancasari ini berdampak pada sekitar 1.550 warga atau sekitar 392 Kepala Keluarga (KK). Saat kejadian, ketinggian air mencapai 1,5 meter dan berlangsung dengan cepat. “Banjir ini akibat limpasan air dari Sungai Cidurian, jebolnya tanggul di anak Sungai Ciorok, Ciwastra, dan Cicadas,” ujar Tati Rohayati, Jumat (17/11/2017).

Tiga RT yang terdampak paling parah adalah RT 03, 04, dan 05 di RW 06, Kelurahan Mekarjaya. Banjir juga menggenangi sekolah SMP dan tiga SMA yang berada di kawasan tersebut. Sejumlah warga mengungsi ke aula Kelurahan Mekarjaya untuk menghindari banjir yang merendam rumah mereka.

banjir-bandung-tanggul-sungai-rancasari-jebol-3-rt-terendam

Sarnoto, seorang warga RT 05 yang menjadi korban banjir, mengatakan bahwa banjir membuat sejumlah warga mengungsi ke aula Kelurahan Mekarjaya. Berdasarkan pendataan petugas Kecamatan Rancasari, banjir berdampak di tiga RT di Kelurahan Mekarjaya. Ada sekitar 1.300 warga atau 323 keluarga (KK) di RT 03, 04, 05/RW 06 yang menjadi korban banjir akibat tanggul jebol di Sungai Cidurian. Selain itu, 150 warga atau 44 KK di RT 08/05 juga menjadi korban.

Banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah dan fasilitas umum. Tiga rumah mengalami kerusakan parah, dan beberapa sekolah terendam air hingga ketinggian 1,5 meter.

Pihak berwenang setempat telah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada para korban banjir. Proses evakuasi berjalan dengan cepat dan efektif, berkat respons cepat dari pengurus Desa, Kecamatan, dan Provinsi.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih terhadap infrastruktur penahan air di daerah rawan banjir seperti Kota Bandung. Diharapkan ke depan ada langkah-langkah antisipasi yang lebih baik untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.