penngbc – Pada malam yang penuh drama di Liga Champions 2024-2025, Aston Villa mengalami kekalahan telak dari Club Brugge dengan skor 3-1 di Stadion Villa Park, Birmingham, Rabu (7/11/2024). Kekalahan ini tidak hanya mengecewakan para pendukung Aston Villa, tetapi juga menunjukkan betapa fatalnya kesalahan dalam menjalani pertandingan tingkat internasional.

Pertandingan tersebut berjalan dengan cukup seri hingga menit ke-54, ketika wasit menganggap salah satu pemain Aston Villa melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Namun, replay menunjukkan bahwa pelanggaran tersebut sangat kontroversial dan tidak seberapa jelas. Dengan penalti tersebut, Club Brugge berhasil mencetak gol pertama melalui penalti yang dikonversi oleh Charles De Ketelaere.

Setelah gol dari penalti tersebut, Aston Villa berusaha keras untuk bangkit dan menyamakan kedudukan. Mereka mendominasi permainan dan berhasil mencetak gol balasan melalui Ollie Watkins pada menit ke-68. Namun, usaha tersebut tidak berlangsung lama.

Club Brugge tidak memberikan kesempatan kepada Aston Villa untuk terus mendominasi. Mereka berhasil menambah gol melalui Hans Vanaken pada menit ke-72 dan Noa Lang pada menit ke-84. Gol-gol ini membuat Aston Villa semakin terpuruk dan akhirnya menyerah di depan pendukung mereka sendiri.

drama-di-villa-park-aston-villa-terpuruk-setelah-penalti-konyol-dihajar-brugge

Setelah pertandingan, manajer Aston Villa, Steven Gerrard, mengakui bahwa penalti konyol tersebut menjadi titik balik pertandingan. “Kami bermain dengan baik, tapi penalti itu sangat mempengaruhi moral tim. Kami harus belajar dari kesalahan ini dan terus maju,” ujar Gerrard.

Sementara itu, manajer Club Brugge, Carl Hoefkens, mengungkapkan kepuasannya dengan kemenangan timnya. “Kami bermain dengan disiplin dan fokus. Penalti itu menjadi momentum penting, tapi kami juga bermain dengan baik dan layak mendapatkan kemenangan ini,” kata Hoefkens.

Kekalahan telak ini menjadi pelajaran berharga bagi Aston Villa dalam kompetisi Liga Champions. Mereka harus belajar untuk lebih fokus dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa mempengaruhi moral tim. Sementara itu, Club Brugge menunjukkan kemampuan mereka untuk memanfaatkan momentum dan mengukuhkan diri sebagai tim yang harus diperhitungkan di kompetisi ini.