penngbc – PT Timah Tbk resmi memecat Dwi Citra Weni, karyawan yang diketahui menghina tenaga honorer melalui media sosial. Pemecatan ini dilakukan setelah adanya tekanan dari berbagai pihak dan bukti yang cukup kuat terkait perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh Dwi Citra Weni.

Dwi Citra Weni, yang sebelumnya bekerja sebagai staf di PT Timah, menjadi sorotan publik setelah unggahan di media sosialnya yang menghina tenaga honorer viral. Dalam unggahannya, Dwi Citra Weni menyebut tenaga honorer sebagai “sampah masyarakat” dan “tidak berguna”. Unggahan tersebut menuai kecaman dari berbagai kalangan, termasuk dari rekan kerja dan masyarakat umum.

PT Timah Tbk tidak tinggal diam setelah mengetahui perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh salah satu karyawannya. Perusahaan segera melakukan investigasi internal dan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk memecat Dwi Citra Weni. “Kami tidak mentolerir perilaku diskriminatif dan penghinaan terhadap siapapun, termasuk tenaga honorer. Kami telah melakukan investigasi dan memutuskan untuk memecat Dwi Citra Weni,” ujar Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi.

Sebelum dipecat, Dwi Citra Weni diketahui memiliki gaji yang cukup tinggi di PT Timah. Menurut sumber internal, gaji bulanan Dwi Citra Weni mencapai Rp 15 juta per bulan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji rata-rata tenaga honorer yang hanya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan.

dwi-citra-weni-dipecat-dari-pt-timah-karena-hina-honorer-ini-gajinya-sebelum-pemecatan

Pemecatan Dwi Citra Weni mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi langkah cepat dan tegas yang diambil oleh PT Timah. “Saya sangat mendukung keputusan PT Timah untuk memecat Dwi Citra Weni. Perilakunya tidak hanya merendahkan tenaga honorer, tetapi juga mencoreng nama baik perusahaan,” ujar seorang warga Pangkalpinang.

Mochtar Riza Pahlevi menegaskan bahwa PT Timah akan terus menjaga nilai-nilai profesionalisme dan menghormati semua karyawan, baik tetap maupun honorer. “Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai semua pihak. Kami tidak akan mentolerir perilaku diskriminatif dan penghinaan terhadap siapapun,” tegasnya.

Pemecatan Dwi Citra Weni menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan menghormati sesama, terlepas dari status pekerjaan atau latar belakang seseorang. PT Timah berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan semua karyawan dapat bekerja dengan penuh rasa hormat dan profesionalisme.