penngbc – Gempa bumi berkekuatan 6,1 Magnitudo (M) mengguncang wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) pada pagi hari ini, sekitar pukul 08.30 WITA. Pusat gempa berada di darat, dengan kedalaman 10 kilometer, dan episentrum terletak di sekitar 30 kilometer barat laut Kota Palu. Gempa ini dirasakan hingga ke beberapa wilayah sekitar, termasuk Donggala dan Sigi.

Warga di Kota Palu dan sekitarnya merasakan getaran kuat yang berlangsung selama beberapa detik. Beberapa warga mengungkapkan rasa panik dan ketakutan saat gempa terjadi. “Saya sedang sarapan pagi ketika tiba-tiba meja dan kursi bergoyang kencang. Saya langsung berlari keluar rumah bersama keluarga,” ujar Rina, seorang ibu rumah tangga di Palu.

Seorang pelajar SMA di Palu, Andi, juga menceritakan pengalamannya. “Saat gempa terjadi, saya sedang berada di kelas. Semua teman-teman langsung berhamburan keluar sekolah. Beberapa dari mereka terlihat sangat ketakutan,” katanya.

Gempa bumi ini menyebabkan beberapa kerusakan di wilayah Palu dan sekitarnya. Beberapa rumah dan bangunan mengalami keretakan dinding dan atap yang rusak. Selain itu, beberapa jalan juga mengalami retakan dan longsor kecil di beberapa titik.

“Kami masih melakukan pendataan dan evakuasi di beberapa lokasi yang terdampak. Untuk sementara, belum ada laporan korban jiwa, tetapi kami terus memantau situasi di lapangan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Hidayat.

gempa-61-m-guncang-sulteng-kesaksian-warga-dan-dampak-kerusakan

Pemerintah daerah dan BPBD Sulteng segera merespon dengan cepat dengan mengerahkan tim evakuasi dan bantuan darurat ke lokasi-lokasi yang terdampak. Posko-posko darurat juga telah didirikan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

“Kami telah mengerahkan tim untuk melakukan penilaian cepat dan memberikan bantuan yang diperlukan. Kami juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari petugas di lapangan,” kata Gubernur Sulteng, Longki Djanggola.

Masyarakat setempat juga saling bahu-membahu dalam menghadapi situasi ini. Beberapa komunitas dan organisasi sosial telah bergotong royong membantu warga yang terdampak dengan menyediakan makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini termasuk dalam jenis gempa dangkal yang sering terjadi di wilayah Sulawesi Tengah. “Gempa dangkal seperti ini biasanya disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Kami terus memantau aktivitas seismik dan akan memberikan update jika terjadi gempa susulan,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gempa susulan dan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan. “Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan segera mencari tempat aman jika terjadi gempa susulan,” tambah Dwikorita.

Gempa bumi berkekuatan 6,1 M yang mengguncang Sulawesi Tengah hari ini telah menyebabkan kerusakan dan ketakutan di kalangan warga. Namun, respon cepat dari pemerintah dan solidaritas masyarakat membantu meringankan dampak bencana ini. Dengan terus memantau situasi dan mengikuti prosedur keselamatan, diharapkan masyarakat dapat segera pulih dan kembali beraktivitas normal.