penngbc – Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, pada Jumat sore, 6 Desember 2024.
Gus Miftah memulai perjalanan dakwahnya di awal 2000-an di kawasan Sarkem, Yogyakarta. Bersama Gunardi, yang dikenal dengan nama Gun Jack, Gus Miftah menggelar kajian agama rutin meskipun menghadapi berbagai tantangan. Dakwahnya berhasil menarik perhatian pekerja dunia malam di Yogyakarta, yang mulai menerima kehadirannya. Tidak jarang, pengajian yang diadakan membuat para jemaah meneteskan air mata dan mengubah perilaku mereka.
Gus Miftah kemudian melanjutkan dakwahnya ke tempat-tempat seperti klub malam dan salon plus-plus. Ia menyadari banyak pekerja malam yang kesulitan mendapatkan akses kajian agama karena stigma sosial yang ada. Beberapa dari mereka mengaku bahwa mereka tidak bisa pergi ke pengajian umum karena takut dicemooh, sementara di tempat kerja mereka tidak ada kesempatan untuk belajar agama. Gus Miftah pun hadir untuk memberikan mereka kesempatan untuk mendalami agama.
Pada tahun 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dengan pendekatan dakwah yang unik dan berbeda dari kebanyakan ulama, Gus Miftah menjadi sosok populer, terutama di kalangan generasi muda. Gaya ceramahnya yang humoris, santai, dan mudah dipahami membuatnya disukai banyak kalangan. Ia sering menggunakan analogi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah diterima.
Pada tahun 2024, Gus Miftah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Dalam peran barunya, Presiden Prabowo meminta Gus Miftah untuk memperkuat komunikasi internasional mengenai moderasi dan toleransi beragama. Sebagai Utusan Khusus, Gus Miftah juga akan berperan aktif dalam mengawal berbagai isu kerukunan beragama di Indonesia.
Baru-baru ini, Gus Miftah menjadi viral di media sosial setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menghina seorang pedagang es teh. Video ini memicu kritik tajam dari masyarakat dan membuatnya mendapatkan teguran dari Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, video lama yang menunjukkan Gus Miftah merendahkan komedian senior Yati Pesek juga kembali beredar, menambah kontroversi yang melibatkan dirinya.
Menghadapi tekanan publik dan kritik tajam, Gus Miftah memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden. “Saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujarnya dalam konferensi pers.
Gus Miftah menekankan bahwa keputusannya untuk mundur bukan karena tekanan eksternal atau permintaan dari pihak lain, melainkan karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab terhadap Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat Indonesia. “Saya mengambil keputusan ini bukan karena tekanan dari siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi karena rasa hormat dan tanggung jawab saya terhadap Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat,” katanya dengan penuh emosi.
Meskipun mundur dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah menyatakan bahwa ini bukan akhir dari perjalanannya. “Ini bukan akhir, tetapi awal baru untuk berkontribusi lebih luas dan beragam bagi bangsa dan negara,” ujarnya. Ia berjanji akan terus berjuang untuk memperbaiki situasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan pengunduran dirinya, Gus Miftah berharap dapat fokus kembali pada dakwah dan kegiatan sosial yang telah lama menjadi passion-nya. Ia juga berharap masyarakat dapat memahami keputusannya dan memberikan dukungan untuk terus berbuat baik.