penngbc – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) berhasil menangkap seorang mantan pemain Timnas U-20 Indonesia yang diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait proyek pembangunan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut). Penangkapan ini menambah panjang daftar kasus korupsi yang melibatkan tokoh publik, mengejutkan banyak pihak, terutama mereka yang mengenal sosok tersebut di dunia sepak bola.
Mantan pemain yang belum diungkap identitasnya secara resmi ini diduga memiliki peran signifikan dalam penyimpangan anggaran pada proyek pembangunan fasilitas di UIN Sumut. Proyek tersebut, yang seharusnya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan, justru diduga dijadikan ladang korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Proyek pembangunan di UIN Sumut mencakup berbagai infrastruktur penting, termasuk gedung perkuliahan dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan anggaran yang mencapai ratusan miliar rupiah, proyek ini seharusnya selesai sesuai target dan meningkatkan fasilitas pendidikan di universitas tersebut. Namun, sejumlah laporan menyebutkan adanya penyimpangan dalam proses pelaksanaan proyek, mulai dari mark-up harga, pengadaan barang yang tidak sesuai spesifikasi, hingga penggunaan bahan material berkualitas rendah.
Setelah melakukan penyelidikan mendalam, Kejati Sumut akhirnya menemukan bukti keterlibatan mantan pemain Timnas U-20 ini dalam penyalahgunaan anggaran tersebut. Ia diduga berperan sebagai salah satu pihak yang mengatur aliran dana proyek tersebut, bekerja sama dengan beberapa oknum kontraktor dan pejabat setempat.
Penangkapan mantan pemain sepak bola ini dilakukan pada Kamis (3/10) di kediamannya di Medan. Operasi penangkapan berjalan lancar setelah Kejati Sumut mengantongi bukti-bukti kuat terkait keterlibatannya dalam kasus korupsi ini. Pihak kejaksaan mengonfirmasi bahwa tersangka tidak melakukan perlawanan dan langsung digiring ke kantor Kejaksaan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut Kepala Kejati Sumut, penangkapan ini merupakan bagian dari upaya Kejaksaan dalam mengungkap jaringan korupsi di balik proyek pembangunan UIN Sumut. “Kami telah melakukan penyelidikan intensif selama beberapa bulan terakhir dan menemukan indikasi kuat keterlibatan beberapa pihak, termasuk tersangka yang kita tangkap hari ini. Ini adalah langkah awal dalam membersihkan praktik korupsi di sektor pendidikan,” jelasnya.
Mantan pemain yang kini menjadi tersangka ini dikenal sebagai salah satu bintang sepak bola Indonesia di era Timnas U-20. Kariernya yang sempat bersinar di dunia olahraga kini ternoda oleh kasus hukum yang serius. Keterlibatannya dalam kasus korupsi ini mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekan sesama atlet dan para penggemar sepak bola di Tanah Air.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, tersangka diketahui beralih profesi dan terlibat dalam beberapa proyek konstruksi di Sumatera Utara. Namun, kiprahnya di dunia bisnis rupanya tidak berjalan mulus. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tersangka mulai terlibat dalam sejumlah proyek yang bermasalah, hingga akhirnya terseret dalam kasus korupsi besar seperti ini.
Kasus ini telah menarik perhatian publik, khususnya di Sumatera Utara. Banyak pihak mengecam tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang seharusnya bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur pendidikan. Mereka merasa bahwa tindakan ini telah mencoreng dunia pendidikan dan merugikan mahasiswa serta masyarakat yang berharap mendapat fasilitas yang layak.
Pihak UIN Sumut sendiri menyatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Rektor UIN Sumut mengungkapkan bahwa pihak universitas sangat terpukul dengan adanya dugaan korupsi yang melibatkan proyek pembangunan di kampus mereka. “Kami sangat menyesalkan hal ini terjadi. Kami mendukung penuh langkah hukum yang diambil oleh kejaksaan dan berharap semua pihak yang terlibat segera mendapatkan ganjaran yang setimpal,” ujarnya.
Kejaksaan Tinggi Sumut menegaskan bahwa penangkapan ini hanyalah awal dari penyelidikan yang lebih luas. Selain tersangka yang sudah diamankan, Kejati Sumut masih terus memburu pihak-pihak lain yang diduga ikut terlibat dalam kasus korupsi ini. Mereka berjanji akan menindak tegas semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu.
“Kasus ini akan kami usut sampai ke akar-akarnya. Kami sudah mengantongi beberapa nama lain yang diduga kuat terlibat dalam proyek ini, dan dalam waktu dekat akan ada penangkapan lebih lanjut,” tegas Kepala Kejati Sumut.
Penangkapan mantan pemain Timnas U-20 terkait kasus korupsi pembangunan UIN Sumut menjadi pukulan keras bagi upaya pemberantasan korupsi di sektor pendidikan. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa korupsi bisa menjerat siapa saja, tak terkecuali figur publik yang sebelumnya dihormati di dunia olahraga.
Kejaksaan kini tengah melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dalam kasus ini, dengan harapan bisa memulihkan kerugian negara dan memberikan keadilan bagi masyarakat. Semoga proses hukum ini berjalan transparan dan memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi di masa depan.