penngbc – Dalam sebuah keputusan strategis yang mengejutkan, pelatih Manchester United, Erik ten Hag, memutuskan untuk memainkan pemain sayap kanan, Noussair Mazraoui, di posisi nomor 10 dalam laga penting melawan Arsenal. Keputusan ini tidak hanya menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar, tetapi juga membuat mantan legenda klub, Paul Scholes, terlihat bingung dan gagal memahami strategi tersebut.
Erik ten Hag, yang dikenal dengan gaya manajemennya yang inovatif dan kadang kontroversial, memutuskan untuk mengubah format tim dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mazraoui, yang biasanya bermain sebagai bek kanan atau sayap kanan, dipindahkan ke posisi tengah lapangan sebagai pemain kreatif di belakang striker utama.
Paul Scholes, yang sering memberikan analisis dan kritik terhadap pertandingan Manchester United, tampaknya tidak dapat memahami strategi yang digunakan oleh Ten Hag. Dalam sebuah wawancara setelah pertandingan, Scholes mengakui bahwa dia bingung dengan keputusan tersebut dan merasa bahwa posisi nomor 10 harus diduduki oleh pemain yang lebih tradisional dan berpengalaman dalam peran tersebut.
Keputusan Ten Hag untuk memainkan Mazraoui di posisi nomor 10 menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan analis dan penggemar. Banyak yang merasa bahwa posisi tersebut lebih cocok untuk pemain dengan kemampuan dribbling dan distribusi bola yang lebih baik. Namun, Ten Hag tampaknya percaya pada kemampuan Mazraoui untuk menjalankan peran tersebut dan menciptakan dinamika baru di lapangan.
Meskipun keputusan strategis tersebut menimbulkan banyak perdebatan, pertandingan tersebut berakhir dengan hasil seri 1-1. Mazraoui tampil cukup baik di posisi barunya, menunjukkan beberapa momen kreatif dan hampir mencetak gol. Namun, Arsenal juga tampil tangguh dan berhasil mencuri poin di Old Trafford.
Keputusan Erik ten Hag untuk memainkan Noussair Mazraoui di posisi nomor 10 telah menjadi topik hangat di dunia sepak bola. Meskipun Paul Scholes dan beberapa pihak lain gagal memahami strategi tersebut, Ten Hag tampaknya memiliki pandangan yang berbeda dan percaya pada kemampuan Mazraoui untuk menjalankan peran tersebut. Waktu akan menunjukkan apakah strategi ini akan berhasil dalam jangka panjang.