penngbc.com

penngbc.com – Dalam sebuah pertemuan khusus di Forum Ekonomi Dunia di Riyadh, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyerukan peran langsung Amerika Serikat untuk menghentikan aksi militer Israel yang direncanakan terhadap kota perbatasan Rafah di Gaza. Abbas menyatakan bahwa AS merupakan satu-satunya negara dengan pengaruh yang cukup untuk mencegah serangan yang menurutnya dapat mengakibatkan eksodus massal penduduk Palestina dari wilayah tersebut.

Ancaman Serangan Israel dan Seruan Internasional

Israel telah meningkatkan ancaman akan melakukan serangan besar-besaran di Rafah, dengan alasan untuk mengeliminasi batalion Hamas yang tersisa. Pekan lalu, serangan udara telah intensif dilakukan. Negara-negara Barat, termasuk AS sebagai sekutu dekat Israel, telah mendesak penahanan diri untuk menghindari serangan lebih lanjut di Rafah, yang merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang telah mengungsi akibat konflik yang berlangsung selama tujuh bulan.

Implikasi dari Serangan Israel

Menurut Abbas, bahkan serangan skala kecil ke Rafah dapat memaksa penduduk Palestina untuk meninggalkan Gaza yang akan membawa dampak bencana bagi sejarah rakyat Palestina. Abbas juga mengungkapkan keprihatinan atas potensi usaha Israel untuk memindahkan paksa penduduk Palestina dari wilayah Tepi Barat yang diduduki, ke Yordania setelah operasi militer di Gaza selesai.

Pemanfaatan Serangan Hamas oleh Israel

Dilaporkan oleh Al Arabiya, Abbas menilai bahwa Israel menggunakan serangan Hamas yang terjadi pada 7 Oktober sebagai kesempatan untuk melakukan pembalasan yang tidak proporsional sebagai balas dendam. Abbas menekankan bahwa serangan tersebut telah dikutuk dan mendesak agar tragedi seperti Nakbah pada 1948 dan 1967, yang mengakibatkan pengusiran massal warga Palestina, tidak boleh terulang.

Dampak Serangan Sejauh Ini

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan balik yang menewaskan 1.139 orang dan menawan 253 lainnya, menurut laporan Israel. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lebih dari 34.400 warga Palestina telah terbunuh dengan mayoritas penduduknya terpaksa mengungsi. Serangan Israel juga telah menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur perkotaan di Gaza, menyisakan ratusan ribu orang di Rafah tanpa tempat berlindung.

Peringatan dari PBB dan Organisasi Hak Asasi Manusia

Pejabat PBB bersama kelompok hak asasi manusia telah memberikan peringatan serius bahwa serangan lebih lanjut terhadap Rafah akan mengakibatkan bencana kemanusiaan yang besar.

Seruan mendesak Presiden Mahmoud Abbas untuk campur tangan Amerika Serikat menunjukkan skala krisis yang dihadapi warga Palestina di Rafah. Dengan meningkatnya eskalasi konflik dan potensi kerugian besar pada nyawa dan pengungsian massal, masyarakat internasional dihadapkan pada tantangan untuk merespons situasi yang terus memburuk.