penngbc – Dalam seminar kesehatan yang diadakan di Jakarta, para psikolog dan ahli kesehatan menegaskan pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi untuk mencapai kesehatan fisik yang optimal. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tenaga medis, akademisi, hingga masyarakat umum, dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang keterkaitan antara kesehatan mental dan fisik.
Psikolog senior Dr. Rina Widyastuti, yang menjadi salah satu pembicara utama dalam seminar tersebut, menyatakan bahwa kesehatan mental memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan fisik. “Kesehatan mental yang baik dapat mendorong seseorang untuk memiliki pola hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, dan menghindari perilaku berisiko,” ujarnya.
Dr. Rina menjelaskan bahwa stres, kecemasan, dan depresi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik seseorang. “Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan mental, tubuh mereka dapat merespons dengan berbagai cara, termasuk melemahnya sistem imun, meningkatnya risiko penyakit jantung, dan masalah metabolisme. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik,” lanjutnya.
Dalam seminar tersebut, Dr. Rina juga menyampaikan beberapa strategi untuk meningkatkan kesehatan mental, seperti melakukan meditasi, olahraga secara teratur, dan menjaga hubungan sosial yang positif. “Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan fisik,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Ahmad Rizky, seorang dokter umum, mengungkapkan bahwa banyak pasien yang datang ke klinik dengan keluhan fisik yang sebenarnya berkaitan dengan masalah kesehatan mental. “Sebagai dokter, kami sering menemukan bahwa masalah seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan kelelahan sering kali disebabkan oleh stres atau kecemasan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi dan menangani masalah kesehatan mental terlebih dahulu sebelum memberikan pengobatan untuk gejala fisik,” katanya.
Seminar ini juga menghadirkan sesi tanya jawab di mana peserta dapat berdiskusi langsung dengan para ahli tentang isu kesehatan mental dan fisik. Banyak peserta yang mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap stigma yang masih ada di masyarakat terkait kesehatan mental. “Saya merasa bahwa banyak orang masih ragu untuk mencari bantuan ketika mereka menghadapi masalah kesehatan mental. Ini adalah tantangan besar yang perlu kita hadapi bersama,” kata salah satu peserta seminar.
Dr. Rina menekankan bahwa edukasi dan komunikasi yang baik tentang kesehatan mental sangat penting untuk mengurangi stigma tersebut. “Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mereka yang ingin berbicara tentang masalah kesehatan mental tanpa rasa takut akan penilaian. Dengan cara ini, lebih banyak orang akan merasa nyaman untuk mencari bantuan dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Sebagai penutup, para pembicara dalam seminar tersebut mengajak semua peserta untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. “Kesehatan mental adalah aset berharga yang perlu kita jaga. Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan budaya yang menghargai kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan,” tutup Dr. Rina.
Dengan semakin meningkatnya perhatian terhadap kesehatan mental, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.