penngbc – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (18/3/2025) pukul 05.22 WIB210. Pusat gempa terletak di darat dengan kedalaman 10 km, sekitar 18 km tenggara Tarutung1013. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif.
Dampak dan Kerusakan
Gempa utama diikuti delapan kali gempa susulan hingga pukul 07.10 WIB, dengan magnitudo tertinggi 5,6515. Dampak terparah terjadi di Desa Hutabarat (Kecamatan Pahae Julu) dan Desa Lobupining (Kecamatan Adiankoting). Longsoran tanah menimpa dua rumah di Hutabarat, mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka. Di Lobupining, beberapa rumah mengalami kerusakan15. Akses jalan nasional di wilayah terdampak juga terputus akibat material longsor.
Respons Pemda dan Peringatan BMKG
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara telah mengerahkan alat berat ke lokasi untuk pembersihan material longsor16. Kepala BPBD Bonggas Feddy Pasaribu memastikan evakuasi korban dan pendataan kerusakan masih berlangsung5. BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap gempa susulan dan potensi longsor.
Tidak Berpotensi Tsunami
Meski getaran dirasakan hingga Sibolga (41 km dari episentrum) dan Padangsidempuan (63 km), BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusatnya di darat910. Warga diimbau tetap tenang dan menghindari bangunan retak atau lereng rawan longsor.
Riwayat Seismik Wilayah
Tapanuli Utara termasuk wilayah rawan gempa akibat kompleksitas sesar aktif. Pada 2011, wilayah serupa pernah diguncang gempa magnitudo 5,58. Data BMKG mencatat, hingga Maret 2025, telah terjadi 16 zona megathrust di Indonesia, termasuk di Sumatera.