BMKG: Sesar Lokal Picu Guncangan Gempa di Bogor, Warga Berhamburan Keluar Rumah

penngbc – Gempa bogor berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang wilayah Bogor, Jawa Barat pada Jumat (11/4/2025) pukul 15:23 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di koordinat 6.78 LS dan 106.92 BT, atau tepatnya 10 kilometer sebelah timur Kota Bogor.

Karakteristik Gempa

BMKG mencatat gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan analisis para ahli, gempa ini termasuk kategori gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar lokal. Getaran gempa terasa hingga ke wilayah Jakarta Selatan dan Depok dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity).

Dampak dan Situasi Terkini

Kepala BPBD Kota Bogor, Ahmad Sudrajat, menyatakan belum ada laporan kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa akibat gempa ini. “Kami telah menerjunkan tim untuk melakukan assessment di lapangan. Sampai saat ini situasi masih kondusif,” jelasnya kepada wartawan.

Respon Masyarakat

Warga Bogor yang merasakan getaran gempa segera berhamburan keluar rumah dan gedung. Rini Kusuma, warga Bogor Utara menuturkan, “Getarannya cukup terasa. Lampu di rumah bergoyang, tapi tidak sampai ada barang yang jatuh.”

Antisipasi dan Himbauan

BMKG tidak mengeluarkan peringatan tsunami karena karakteristik dan kekuatan gempa yang relatif kecil. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk:

  • Tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan
  • Memeriksa kondisi bangunan pascagempa
  • Mengikuti informasi resmi dari BMKG
  • Tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

Sejarah Kegempaan

Wilayah Bogor memang berada di jalur sesar aktif Cimandiri yang membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang. Dalam tiga bulan terakhir, tercatat sudah terjadi beberapa kali gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 di sekitar wilayah ini.

Pemantauan Berkelanjutan

BMKG bersama BPBD terus melakukan pemantauan aktivitas seismik di wilayah Bogor dan sekitarnya. “Kami memiliki peralatan pemantau gempa yang tersebar di beberapa titik strategis untuk memantau aktivitas seismik,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bogor.

Koordinasi Lintas Instansi

Pemerintah Kota Bogor telah mengaktifkan pusat koordinasi penanganan bencana untuk memantau situasi pascagempa. Koordinasi juga dilakukan dengan instansi terkait seperti:

  • Dinas Pekerjaan Umum
  • Dinas Sosial
  • PMI Kota Bogor
  • SAR Bogor

Satu Tewas dan Akses Jalan Lumpuh: Dampak Gempa 5,5 M di Tapanuli Utara

penngbc – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa (18/3/2025) pukul 05.22 WIB210. Pusat gempa terletak di darat dengan kedalaman 10 km, sekitar 18 km tenggara Tarutung1013. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif.

Dampak dan Kerusakan

Gempa utama diikuti delapan kali gempa susulan hingga pukul 07.10 WIB, dengan magnitudo tertinggi 5,6515. Dampak terparah terjadi di Desa Hutabarat (Kecamatan Pahae Julu) dan Desa Lobupining (Kecamatan Adiankoting). Longsoran tanah menimpa dua rumah di Hutabarat, mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka. Di Lobupining, beberapa rumah mengalami kerusakan15. Akses jalan nasional di wilayah terdampak juga terputus akibat material longsor.

Respons Pemda dan Peringatan BMKG

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara telah mengerahkan alat berat ke lokasi untuk pembersihan material longsor16. Kepala BPBD Bonggas Feddy Pasaribu memastikan evakuasi korban dan pendataan kerusakan masih berlangsung5. BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap gempa susulan dan potensi longsor.

Tidak Berpotensi Tsunami

Meski getaran dirasakan hingga Sibolga (41 km dari episentrum) dan Padangsidempuan (63 km), BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusatnya di darat910. Warga diimbau tetap tenang dan menghindari bangunan retak atau lereng rawan longsor.

Riwayat Seismik Wilayah

Tapanuli Utara termasuk wilayah rawan gempa akibat kompleksitas sesar aktif. Pada 2011, wilayah serupa pernah diguncang gempa magnitudo 5,58. Data BMKG mencatat, hingga Maret 2025, telah terjadi 16 zona megathrust di Indonesia, termasuk di Sumatera.

Gempa Megathrust M 5,0 Goyang Selatan Banten, BMKG Catat 2 Kali Susulan

penngbc – Wilayah Banten dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,0 pada hari Selasa (tanggal), pukul 10.30 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa berjenis megathrust ini berpusat di laut pada kedalaman 10 km, sekitar 132 km barat daya Kabupaten Lebak, Banten. Getaran gempa dirasakan hingga wilayah Jawa Barat, termasuk Tangerang, Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.

Detail Gempa dan Dampak

Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di zona Megathrust Selat Sunda. Meski kekuatannya moderat, guncangan dilaporkan mencapai skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Pandeglang dan Lebak, yang berarti dapat dirasakan jelas oleh penduduk serta menyebabkan benda-benda ringan bergoyang. Di wilayah Jakarta dan Tangerang, getaran tercatat skala II-III MMI.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan infrastruktur atau korban jiwa. Masyarakat di beberapa wilayah sempat panik dan berhamburan keluar gedung. “Saya sedang di lantai 8 kantor, tiba-tiba kursi bergoyang sekitar 5 detik,” ujar Andi, warga Tangerang Selatan.

Pernyataan BMKG dan Peringatan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa dangkal akibat deformasi batuan di zona subduksi. “Zona megathrust selatan Banten memang aktif.

BMKG juga mengimbau warga menghindari bangunan retak atau rusak pascagempa serta memantau informasi resmi. Hingga pukul 12.00 WIB, tercatat 2 gempa susulan dengan magnitudo di bawah M 3,0.

Analisis Risiko Megathrust

Zona Megathrust Selat Sunda merupakan segmen rawan gempa besar, mengingat sejarahnya pernah memicu gempa M 7,0 pada 2021 dan erupsi Anak Krakatau.

Kesiapan Daerah

Pemerintah Kabupaten Lebak telah mengaktifkan posko pantauan bencana. “Kami sedang mendata wilayah terdampak dan memastikan jalur evakuasi tsunami di pesisir tetap terbuka,” ujar Kepala BPBD Lebak, Nana Suryana.

Update Terkini:

  • Lokasi Episentrum: 7.04° LS, 105.33° BT (132 km barat daya Lebak).
  • Kedalaman: 10 km.
  • Wilayah Terdampak: Pandeglang, Lebak, Tangerang, Jakarta, Bogor, Sukabumi.

Peringatan:

  • Hindari menyebarkan informasi tidak resmi terkait potensi gempa atau tsunami.
  • Pastikan kesiapan tas darurat dan titik evakuasi terdekat.