penngbc – Pada laga yang menarik di Liga Europa, Brest dari Prancis berhasil menahan imbang Bayer Leverkusen dari Jerman, juara Bundesliga, dengan skor 1-1. Laga ini berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2024 di Stadion Francis-Le Blé, Brest.
Brest, yang dikenal sebagai tim desa karena berbasis di daerah pedesaan Prancis, menunjukkan semangat dan determinasi yang luar biasa melawan tim besar seperti Bayer Leverkusen. Para pemain Brest tampil sangat solid di berbagai lini, baik di sektor bertahan maupun menyerang.
Gol pertama dibuka oleh Bayer Leverkusen pada menit ke-27 melalui penalti yang dikonversi dengan sempurna oleh kapten mereka, Kerem Demirbay. Namun, Brest tidak menyerah dan terus berusaha untuk menyamakan kedudukan.
Usaha tim tuan rumah akhirnya berbuah gol pada menit ke-64, setelah sebuah serangan cepat yang dimulai dari sayap kanan. Assist cerdas dari pemain sayap Brest, Jérémy Le Douaron, memungkinkan striker mereka, Irvin Cardona, untuk menembak gol dari jarak dekat, menyamakan skor menjadi 1-1.
Setelah gol tersebut, Brest tampak semakin percaya diri dan berhasil menahan serangan-serangan balik dari Bayer Leverkusen. Keeper Brest, Gautier Larsonneur, tampil memukau dengan beberapa penyelamatan penting yang menjaga skor imbang hingga akhir laga.
Hasil seri ini menjadi bukti tambahan bahwa tim-tim dari daerah pedesaan juga memiliki kemampuan untuk bersaing melawan tim-tim besar di arena internasional. Brest telah menunjukkan bahwa mereka bukan hanya tim biasa, tapi memiliki potensi untuk menjadi salah satu tim yang harus diperhitungkan di Liga Europa.
Sementara itu, Bayer Leverkusen harus mengakui bahwa mereka telah menghadapi lawan yang tangguh dan harus lebih fokus dalam laga-laga berikutnya untuk mencapai target mereka di kompetisi ini.
Dengan hasil imbang ini, Brest dan Bayer Leverkusen kini memiliki poin yang sama di kelompok mereka di Liga Europa, dan siapa yang akan lolos ke babak berikutnya akan tergantung pada laga-laga berikutnya. Brest telah menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang tidak boleh dianggap remeh, dan mereka pasti akan menjadi lawan yang sulit bagi siapa pun yang harus menghadapi mereka di masa mendatang.