penngbc.com

penngbc.com – PT Pertamina Patra Niaga (Persero) telah merespons secara formal terhadap isu yang beredar tentang kelangkaan Pertalite dan spekulasi penggantian produk ini dengan Pertamax Green 95. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan, perusahaan menegaskan bahwa klaim tersebut tidak akurat dan memastikan bahwa Pertalite masih dijual di sebagian besar SPBU di seluruh Indonesia.

Penegasan Status Produk Pertalite

Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menunjukkan bahwa Pertalite tetap sebagai produk penugasan yang diberikan kepada sejumlah SPBU. “Tidak ada kebenaran pada berita yang menyatakan penghapusan Pertalite zugunsten Pertamax Green 95,” tutur beliau. Data yang disampaikan menunjukkan bahwa dari lebih dari 8.000 SPBU di Indonesia, hanya sejumlah kecil yang telah mengadopsi Pertamax Green 95, dengan distribusi yang terfokus di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

Dinamika Penjualan BBM Subsidi di SPBU

Walaupun terdapat indikasi bahwa beberapa SPBU telah menghentikan penjualan BBM subsidi termasuk Pertalite, Irto menekankan bahwa fenomena ini tidak merata dan tidak mengindikasikan pengurangan signifikan terhadap ketersediaan produk tersebut. “Kami memastikan ketersediaan BBM subsidi di sebagian besar SPBU untuk melayani kebutuhan masyarakat,” imbuh Irto.

Sikap Regulator BPH Migas

Saleh Abdurrahman, anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), mengambil pendekatan yang pragmatis terhadap SPBU yang eksklusif menjual BBM nonsubsidi. Beliau menyatakan bahwa keputusan semacam itu merupakan hasil dari analisis pasar oleh SPBU. Saleh juga mengimbau masyarakat untuk mencari alternatif di SPBU lain atau mempertimbangkan penggunaan BBM nonsubsidi yang lebih ramah lingkungan.

Respons Masyarakat Terhadap Tersedianya Pertalite

Isu ketersediaan Pertalite mencuat ke permukaan publik seiring dengan laporan dari konsumen yang mengalami kesulitan mendapatkan BBM subsidi ini. Media sosial dan platform ulasan seperti Google telah menjadi medium bagi konsumen untuk mengungkapkan kekecewaan mereka, terutama mencerminkan situasi di SPBU tertentu, seperti contoh SPBU di kawasan S. Parman Jakarta Barat.

Dengan klarifikasi yang diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga dan BPH Migas, diharapkan terjadi pemahaman yang lebih baik di kalangan konsumen terkait dengan ketersediaan Pertalite. Pernyataan ini juga bertujuan untuk menenangkan kekhawatiran akan kelangkaan dan mengarahkan masyarakat untuk mempertimbangkan alternatif BBM nonsubsidi sebagai solusi yang lebih berkelanjutan.